https://www.instagram.com/geeksaku/
Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Chainsaw Man-nya Tatsuki Fujimoto Sediki Iri Sama Oshi no Ko-nya Aka Akasaka, Kenapa?

Anime Chainsaw Man. (photo/dok.MAPPA)

Chainsaw Man memang punya gaya yang asik banget, seimbang antara seni dan ceritanya menurut penciptanya, Tatsuki Fujimoto.

Tapi dia agak iri nih, lihat keputusan Aka Akasaka, penulis Oshi no Ko, yang memutuskan untuk pensiun dari dunia seni sama sekali. Fujimoto sempat bercanda, katanya dia juga mau ikutan kalau bisa.

Dalam percakapan dengan @lightning446 di X, Fujimoto ditanya tentang “pensiun” berulang-ulang dari salah satu pendiri Studio Ghibli, Hayao Miyazaki.

Ditanya apakah ada saat seorang kreator benar-benar berhenti bekerja, dia bilang gak yakin. Tapi dia cerita tentang Aka Akasaka yang deklarasi, “Aku gak akan gambar lagi.” Fujimoto berpikir, “Ah, enak banget ya… aku juga pengen kayak gitu!”

Aka Akasaka dikenal sebagai penulis dan ilustrator manga romantis komedi populer Kaguya-sama: Love Is War, yang sudah diterbitkan dalam 28 volume dan terjual lebih dari 20 juta kopi.

Karyanya berikutnya, Oshi no Ko, mendapat sambutan baik di adaptasi anime dan episode-episode-nya berhasil mencatat rating tertinggi sepanjang sejarah di MyAnimeList. Manga-nya juga menarik perhatian banyak orang karena elemen-elemen subversif dan karakter-karakter yang disukai. Namun, Oshi no Ko tidak digambar oleh Akasaka sendiri.

Pada tahun 2022, Akasaka secara resmi mengumumkan pensiun dari dunia menggambar, dan kini Mengo Yokoyari yang mengurus seni di Oshi no Ko, sementara 5mm Nishizawa menggambar manga terbaru Akasaka, Love Agency.

Mangaka Chainsaw Man Ingin Pensiun?

Saat ditanya apakah Fujimoto pernah mempertimbangkan pensiun, dia dengan tegas menjawab iya, tapi dia bilang dia gak bakal bisa merasakan kesenangan yang sama yang dia dapatkan dari merencanakan cerita dan menyeimbangkan seni dan plot.

Dia juga menyatakan dengan nada pesimis bahwa hanya fokus pada seni saja akan membuatnya “memberikan kesan yang sempit pada pembaca.”

Pendapat ini berbeda dengan apa yang dirasakan beberapa penggemar Chainsaw Man.

Gaya “sederhana” Fujimoto mendapat banyak pujian karena cara kreatif dia dalam menyusun panel, sekaligus seni yang sesuai dengan sisi kejam dan absurd dari Chainsaw Man dan si penciptanya.

One-shot seperti Goodbye Eri menunjukkan kemampuan storytelling Fujimoto di luar serialisasi mingguan, dan penggemar pun berimajinasi tentang kemungkinan-kemungkinan di masa depan.

Sambil manga ini berlanjut, penggemar juga berpikir tentang kemungkinan arah yang akan diambil dalam Chainsaw Man season 2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News GEEKSAKU!

Artikel menarik lainnya:

Share: